Peristiwa yang mencoreng dunia pendidikan terjadi di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya. Seorang siswa berinisial LS melakukan percobaan pemerkosaan terhadap gurunya NM.
Dikutip dari detikSulsel, Kapolsek Waigeo Utara Ipda Nasrullah mengatakan kejadian ini berawal ketika LS berupaya masuk ke rumah dinas NM, dengan memutus jaringan listrik korban.
“Ketika NM memeriksa situasi dari balik jendela, LS menyerangnya dengan membekap tubuhnya dan berusaha menyeretnya keluar rumah,” ucap Nasrullah kepada wartawan, Jumat (15/11).
Warga Tak Menolong karena Dianggap Suara Makhluk Halus
Korban berteriak sembari melakukan perlawanan. Namun teriakan korban saat itu tidak direspons warga di sekitar kediamannya.
“Korban sempat berteriak, tetapi suara tersebut tidak direspons tetangga yang mengira itu suara makhluk halus. Setelah perjuangan sengit, NM berhasil melepaskan diri,” tambahnya.
Pelaku sempat melarikan diri namun akhirnya ditangkap sejam setelah kejadian. Nasrullah berharap kejadian ini menjadi evaluasi bagi warga tetap waspada dan saling menjaga akan ancaman kejahatan.
“Kasus ini mengingatkan masyarakat akan pentingnya saling menjaga keamanan di lingkungan sekolah dan perkampungan, serta meningkatkan kesadaran untuk tidak mengabaikan suara atau tanda-tanda yang mencurigakan, apa pun alasannya,” pungkasnya.
Korban Alami Trauma
Nasrullah mengatakan, korban mengalami trauma dan akan menjalani pendampingan psikologis. Korban yang didampingi keluarganya kini dievakuasi ke Distrik Waisai untuk divisum.
“Kemarin kan (korban) masih trauma. Jadi saya bawa dengan keluarganya ke Waisai untuk dilakukan visum,” ujar Nasrullah.
Nasrullah mengatakan, korban belum bisa dimintai keterangan terkait perkara tersebut. Perkara ini akan ditangani oleh Unit PPA Polres Raja Ampat.
“Jadi nanti perkembangannya bisa langsung ke Kanit PPA. Kalau pelaku sudah diperiksa,” ucapnya.
Namun Nasrullah tidak menjelaskan motif pelaku menjalankan aksi kejahatannya. Dia berdalih penyidik kepolisian masih mendalami keterangan pelaku.
“Masih pendalaman di Kanit PPA (Polres Raja Ampat). Nanti kalau sudah selesai pemeriksaan, saya kasih info lagi,” tutur Nasrullah.
Pelaku Pernah Berbuat yang Sama di Sorong
Dari hasil pemeriksaan sementara, lanjut Nasrullah, pelaku mengaku pernah berbuat kasus serupa di daerah asalnya di Sorong. Namun pelaku saat itu disebut gagal menjalankan aksinya.
“Menurut dia (pelaku), katanya pernah mau melakukan tapi ketahuan atau ada yang melihat, sehingga tidak terjadi dan diselesaikan di Polsek Kota (Sorong),” ungkapnya.
Nasrullah mengatakan penyidik akan mengagendakan pemeriksaan dua saksi pekan ini. Saksi yang diminta keterangan adalah tetangga korban.
“(Pemeriksaan) Saksi mungkin hari Selasa (19/11). Sementara saya standby untuk pemeriksaan saksi. Saksi tetangga yang melihat,” imbuh Nasrullah.
Sementara pelaku saat ini sudah diamankan di Polsek Waigeo Utara. Pelaku ditangkap tidak lama setelah melakukan aksi kejahatannya.
Nasrullah menambahkan, kasus yang melibatkan anak di bawah umur ini akan diusut sesuai regulasi hukum berlaku. Pihaknya turut menekankan pentingnya saling menjaga di lingkungan sekolah maupun tempat tinggal.
“Kejadian ini kembali menyoroti perlunya pengawasan lebih ketat terhadap pelajar dengan riwayat masalah hukum, serta urgensi penanganan komprehensif terhadap korban kekerasan seksual,” ujarnya.